Pada hari senin dan selasa, tanggal 9 – 10 Nopember Baperlitbang Kabupaten Klungkung menyelenggarakan FGD tentang Pengukuran Indeks Pengembangan Kawasan Perdesaan Kecamatan Nusa Penida. FGD menghadirkan seluruh Perbekel Di wilayah Kecamatan Nusa Penida serta OPD yang terkait dengan sector sector pengembangan Kawasan perdesaan. Pengukuran Indeks Pengembangan Kawasan Perdesaan Kecamatan Nusa Penida merupakan tahapan kegiatan untuk mendukung Nusa Penida yang dicanangkan sebagai Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional. Dalam FGD ditentukan bahwa ada tiga Indikator Pengungkit Indek Pengembangan Kawasan Perdesaan yaitu Dimensi, Variable dan Indikator. Dimensi sebagai Indikator diklasifikasi menjadi 5 kategori yaitu Dimensi Ekonomi, Dimensi Sosial Budaya, Dimensi Lingkungan, Dimensi Prasarana dan Sarana serta Dimensi Kelembagaan. Dari 5 dimensi tersebut diuraikan dengan 48 variable yang diukur capaiannya melalui 158 Indikator.
Pada hari pertama dilakukan diskusi panel untuk membahas Dimensi sebagai Indikator Pengungkit IPKP. Dimensi yang menjadi pokok pembahasan dalam diskusi panel tersebut yaitu Dimensi Ekonomi, Dimensi Sosial Budaya dan Dimensi Lingkungan. Sebelum diskusi dimulai Peserta diwajibkan untuk mengisi kuisioner pada masing masing dimensi pokok bahasan. Form kuisioner berisi option yaitu Variable, Definisi Variable, Score, Nilai (baik dan buruk), Indikator serta Score Quisioner. Variable merupakan aspek dari pengembangan dari masing masing dimensi. Masing masing variable didesk sesuai capaian realita di lapangan dengan indicator capaian sebagai nilai pengukuran. Masing masing dimensi dibahas dan didesk melalui Diskusi Panel, dimana masing masing Dimensi dipimpin oleh Perwakilan dari OPD. Untuk Diskusi panel pembahasan Dimensi Ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang Perdagangan Diskop UKM dan Perdaganan, dengan 8 variable. Untuk Diskusi Panel pembahasan Dimensi Sosial Budaya di pimpin oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga yang terdiri dari 10 variable dan diskusi panel yang terakhir untuk pembahasan Dimensi Lingkungan di pimpin oleh Perwakilan dari Dinas Lingklungan hidup, yang terdiri dari 8 variable.
Untuk FGD hari kedua juga dilakukan diskusi panel untuk pembahasan Dimensi Prasarana dan sarana serta Dimensi Kelembagaan. Mekanisme diskusi juga sama sebagaimana pelaksanaan diskusi hari pertama. Sebelumnya dilakukan pengisian kuisioner oleh peserta untuk capaian capaian atau kondisi riil berdasarkan variable pengembangan Kawasan perdesaan yang diukur oleh indicator indikator capaian. Untuk diskusi panel pada pembahasan Dimensi Prasarana dan Sarana dipimpin oleh Kepala bidang PKP Dinas PUPRPKP. Dan untuk diskusi panel pembahasan Dimensi Kelembagaan dipimpin oleh Kepala Bidang Litbang Baperlitbang. Pada diskusi panel juga disampaikan informasi tentang jawaban jawaban terhadap variable sebagai indicator indicator capaian berdasarkan dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan . Untuk Dimensi Prasarana dan sarana terdiri dari 12 variable dan untuk dimensi Kelembagaan terdiri dari 10 variable.
Indikator indicator capaian yang sesuai dengan kondisi riil dilapangan harus juga disertai dengan data data sebagai bukti dukung terhadap capaian tersebut, sebagai legalitas keberadaannya.
Diharapkan kepada OPD terkait beserta Perangkat Desa yang memang secara langsung mengetahui keberadaan dan kondisi di desa masing masing Khususnya di Nusa Penida, untuk mendata kembali capaian capaian yang merupakan indicator dari pengembangan Kawasan perdesaan. Karena dokumen Pengukuran Indek Pengembangan Kawasan Perdesaan akan dilampirkan dalam Dokumen Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN).